Selasa, 28 September 2010

3 Makna Hari


Hari Yang Pertama : Hari Kemarin (Yesterday)

Anda tidak bisa mengubah apa pun yang terjadi.
Anda tidak bisa menarik perkataan yang telah diucapkan.
Anda tak mungkin lagi menghapus kesalahan.
Atau anda tak mungkin lagi mengulangi kegembiraan.

Jadi Biarkan saja hari kemarin lewat, lepaskan saja, Iklaskan saja semuanya yang terjadi.

**********************************************

Yang Kedua : Hari Esok (Future)

Hingga mentari esok hari terbit. anda tidak pernah tau apa yang akan terjadi.
Anda tak bisa melakukan apa2 untuk esok hari.
Anda mungkin ceria ataupun sedih di hari esok
Esok hari belum tiba; biarkan saja.

************************************************** *

Yang tersisa hanya ; hari ini (present)

Pintu masa lalu telah tertutup; Pintu masa depan pun belum terbuka. Pusatkan saja diri anda untuk hari ini.

Anda dapat bekerja lebih banyak untuk hari ini, bila anda memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan hari esok.
Karena masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit.

Hiduplah apa adanya, karena yang ada hanya hari ini.

Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat meski mereka melakukan hal buruk pada anda.

Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini, karena besok cerita mungkin berganti dan anda kehilangan kesempatan untuk itu.

Ingatlah :
Anda menghargai orang lain bukan karena siapa mereka tetapi karena siapa diri anda.

Jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau masa depan membuatmu bingung,

Lakukan yang terbaik selalu ... dan selalu dan selalu lakukan yang terbaik untuk hari ini... karena hanya hari ini kita punya kesempatan untuk melakukannya.

sumber :http://aneh22.blogspot.com/

Kisah Biksu Tua dan Pencuri



Di sebuah kaki gunung terdapat sebuah biara kecil yang hanya dihuni seorang biksu tua. Biksu ini sangat tekun mengamalkan sila-sila yang diajarkan dalam Kitab Suci, sehingga sinar wajahnya terlihat tenang dan damai. Suatu malam, saat perjalanan pulang ke biaranya, sang biksu menatap sang bulan, “Ah, bulan purnama malam ini sungguh indah, terang benderang!”. Biksu itu berhenti sesaat menikmati indahnya sinar rembulan tersebut, kemudian ia melanjutkan perjalanannya.

Setiba di biara, biksu tua melihat bayangan yang bergerak kian kemari, “Eh, kok ada suara di dalam kuil? Di sini, khan hanya ada saya yang tinggal”, pikirnya heran. Setelah lebih mendekat, biksu melihat bayangan manusia, hatinya berkata, “Apa mungkin ada pencuri? Aduh, pencuri ini sungguh salah tempat. Saya adalah biksu miskin, mana ada barang untuknya?”

Setelah berpikir sejenak, biksu tua itu memutuskan menunggunya di depan pintu. Dibawah sinar bulan, pencuri itu mengendap-ngendap keluar, tentu kaget bukan kepalang melihat sang biksu telah berdiri di depannya, “Wa..aaah!”

Biksu tua menenangkannya, “Jangan takut, jangan takut !”. Pencuri ketakutan berkata, “Ssssaya tidak mengambil apa-apa! Sungguh tidak ambil apapun!”. Biksu tua menjawabnya, “Saya tahu, saya tahu”. Ketika si pencuri sedang berpikir apa yang akan diperbuat biksu kepadanya, tanpa disangka si biksu tua melepaskan mantel hangatnya dan memberikan kepada si pencuri, “Di atas gunung, udara amat dingin, kenakanlah mantel ini”. Sang pencuri berlalu sambil berkata, “In…iniiii … anda sendiri yang memberikan padaku lho ya!”

“Hati-hatilah di jalan!”, biksu memandang tubuh pencuri hilang di kegelapan malam. Saat membalikkan tubuh hendak masuk ke biara, biksu melihat sejenak ke arah rembulan, sambil menghela nafas dia berkata, “Hmmm, … ingin rasanya memberikan juga sebuah rembulan untuknya.”

Keesokan pagi, ketika sang biksu hendak keluar, di depan pintunya terdapat sebuah bungkusan. “Eei … bukankah ini mantelku?”, biksu ini keheranan lalu tersenyum bijak, “Nampaknya rembulan ini telah diterimanya, ha..ha..”.

Ternyata lewat tengah malam, pencuri ini mengembalikan mantel biksu ini, sambil menangis di depan pintu biara dan berkata, “Anda telah tua, udara sedingin ini pasti membutuhkan mantel ini tapi telah anda berikan pada saya, padahal mantel ini satu-satunya milik anda….ah…Terima kasih biksu, saya telah menerima hadiah yang terindah dari anda, mulai besok saya akan rajin bekerja dan tidak akan mencuri lagi….Saya akan meneruskan hadiah indah ini kepada yang lainnya!”.

Kisah Tiga Kakek Berjanggut Putih



Minggu pagi ini, cuaca sangat cerah. Ella sekeluarga juga berkumpul sambil menunggu ibu selesai memasak. Ayah yang sedang membaca koran, tiba-tiba merasakan Ella terdiam lama sambil memandang ke luar jendela, “Sayang kamu memandang apa di luar sana?” Ella mendekati ayahnya sambil menunjuk ke luar jendela, “Ayah, ada 3 orang kakek aneh berjenggot putih yang telah lama duduk di luar sana. “Benarkah?”, sahut ayah sambil melihat ke luar jendela sebentar, kemudian berjalan keluar rumah. Tak lama ibu dan Ella juga mengikuti.

Ayah lalu bertanya kepada ketiga kakek tua itu, “Kakek-kakek, mengapa kalian duduk di sini begitu lama? Apakah sedang menunggu seseorang?” Salah satu kakek menjawab, “Kami sedang melakukan perjalanan dan merasa sedikit lelah, oleh karena itu ingin beristirahat di sini sejenak.” Kemuadian ibu yang merasa iba terhadap para kakek tua itu, dengan senang hati mengundang mereka, “Mari silakan masuk ke dalam rumah kami. Istirahatlah sebentar sambil mencicipi makanan kecil yang baru saya buat.” Salah satu kakek itu menjawab, “Terima kasih banyak, akan tetapi kami tidak bisa bersamaan masuk ke dalam rumah kalian.” “Lho, mengapa?” tanya mereka bertiga serentak.

Kakek tertua menjelaskan, “Karena saya bernama Kasih Sayang, disamping saya bernama Kesuksesan dan Kekayaan, hanya salah satu dari kami yang bisa masuk ke dalam rumah kalian.” Maka akhirnya terjadi perbedaan pendapat diantara ayah, ibu dan Ella. Ibu memilih duluan, meminta kakek kekayaan untuk masuk ke rumah, karena dia berdiri disamping ibu. Sedangkan ayah cenderung memilih kakek kesuksesan, “Menurut saya, lebih baik kakek kesuksesan yang masuk ke dalam rumah kita.” Akan tetapi si Ella lebih suka memilih kakek yang tertua, “Ayah ibu, saya ingin kakek Kasih Sayang saja yang masuk ke rumah kita.”

Akhirnya mereka memutuskan mengikuti keinginan Ella. Ayah mempersilakan kakek Kasih Sayang untuk masuk ke rumah. Ketika kakek Kasih Sayang masuk kedalam rumah, kedua kakek lainnya juga ikut masuk. Ibu pun bertanya keheranan, “Lho, mengapa kalian bertiga jadi masuk bersamaan?”

Kakek Kekayaan berkata, “Jika kalian mengundang Kekayaan atau Kesuksesan, yang lainnya tentu tidak akan ikut masuk.” Si kakek Kesuksesan menyambung, ”Akan tetapi kalau kalian mengundang Kasih Sayang, kemanapun dia pergi, kami selalu akan mengikutinya.” Si kakek Kasih Sayang dengan bijak mengakhiri, “Karena dimana ada Kasih Sayang maka disana pasti ada Kekayaan dan Keberhasilan.”

Senin, 27 September 2010

Dengarkan Kisahku Dulu Ibu Sebelum Memutuskan Mengaborsiku


Melihat laporan jurnal kesehatan beberapa waktu lalu menyebutkan angka aborsi yang sangat tinggi dan memprihatinkan kita semua, dikutip ruanghati.com dari kantor berita Antara, angka aborsi tahun lalu pertahunnya mencapai hingga 2,5 kasus. Bayangkan 2,5 juta bakal manusia di hilangkan nyawanya, kesempatannya untuk menghirup udara segar menjadi manusia seutuhnya. Mengenaskan karena justru orang tua merkalah yang tidak menginginkan kehadiran buah hati mungil tersebut.

Mereka berhak untuk hidup, kenapa kau hilangkan haknya


Mereka berhak untuk hidup, kenapa kau hilangkan haknya

Lihat jutaan pasangan yang lama tidak dikaruniakan keturunan sangat merindukan buah hati hadir disisi mereka, disisi lain justru mereka yang oleh Tuhan dikaruniakan keturunan tega mematikan dan membunuh darah dagingnya sendiri. Semoga kita terhindar dari kekejian ini.
Wahai para ibu coba kau renungkan suara merdu nan polos dari dalam perutmu, mereka bersuara menyampaikan pesan ini untukmu, dengarkanlah ungkapan buah hatimu ini, darah dagingmu ini bunda tersayang, senandung mereka disuarakan waktu ke waktu,mari bunda kita renungkan.

di bulan pertama
Wahai Bunda, Aku memang hanya 3/4 inci saja panjangnya,tp aku sdh punya seluruh organ tubuh.
Aku suka suaramu.
Setiap kali aku mendengarnya,aku pasti menggerakkan tangan dan kakiku.
Suara detak jantungmu adalah lagu kesukaanku.

di bulan kedua
Duhai Ibuku tersayang, Hari ini aku belajar mengisap jariku, bila kamu bisa melihatku, Ibu pasti tau kalau aku adalah bayimu.
Aku memang blm cukup besar utk hidup diluar. Betapa nyaman dan hangat didalam sini, ibu.

di bulan ketiga
Tahukah bunda tentang nanda, aku anak laki2. Aku harap ibu bahagia karenanya.Aku selalu berharap ibu selalu bahagia.
Karena bila kamu sedih, akupun ikut sedih, dan akupun ikut menangis walaupun ibu tdk bisa mendengarnya.

di bulan keempat
Bundaku tersayang, rambutku mulai tumbuh, memang masih pendek dan halus tp akan tumbuh banyak sekali.
Aku telah berlatih lama sekali, sehingga aku bisa menengok, melipat dan meregangkan kaki dan tangan2ku. Aku menjadi ahli dalam hal2 itu.

di bulan kelima
Bundaku tercinta,kamu pergi ke dokter hari ini.
Tp ma, dia bohong kepadamu.Dia bilang kalau aku tidak ada.
TAPI AKU ADA!!!!!
MA.. DENGARLAH AKU, AKU BAYIMU!!
Mommy, apa itu ABORSI???

di bulan keenam
Aku bisa mendengar dokter itu lagi.
Aku tidak suka dia.Dia sangat tidak berperasaan.
Sesuatu datang mengancam rumahku.
Dokter2 itu bilang itu jarum.
Mommy apa itu??? TOLONG, AKU TERBAKAR!!
TOLONG HENTIKAN DIA!!
AKU TIDAK BiSA MELAWANNYA!!
MOMMY!! TOLOOOOONG!!!!!

di bulan ketujuh
Wahai bunda terkasih, aku baik2 saja.
Aku sudah bersama TUHAN, DIA MEMEGANG TANGANKU.
Dan dia telah memberitahuku apa itu aborsi..
Mengapa kamu tidak menginginkanku, Mommy?????

Tahukah kau Ibundaku apa yang terjadi
Satu jantung LAGI yg berhenti berdetak
Dua mata yg tidak dapat lagi melihat dunia
Dua tangan lagi yg TIDAK AKAN pernah memegang
Dua kaki LAGI yg tidak akan pernah bisa berlari dan berjalan
Satu mulut LAGI yg tidak akan pernah bisa berbicara
Pikirkanlah sebelum kau bertindak
dari anandamu yang mengasihimu



sumber http://wahw33d.blogspot.com/2010/09/dengarkan-kisahku-dulu-ibu-sebelum.html#ixzz10nhwD2IT