Minggu, 09 Januari 2011

LDR (Long Distance Relationship )



Bila keputusan menikah telah diambil, pastilah semua pasangan mendambakan hidup besama. Karena memang begitu idealnya seorang suami istri. Aksn tetapi harapan itu tidak selalu terpenuhi.Misalnya salah satu melanjutkan pendidikan atau tugas pekerjaan di tempat yang berbeda. Perpisahan dalam waktu yang lama kadang menimbulkan masalah.

1. Komunikasikan tak semudah dulu, apalagi harus mengeluarkan biaya yang kadang tak sedikit.

2. kecemasan, apakah pasangan bisa survive di tempatnya.

3. Kekhawatiran akan cinta dan kesetiaan.



Cinta kadang pudar karena tidak lagi dipupuk oleh kebersamaan. Bisa dikatakan Berpisah adalah ujian cinta dan kesetiaan. Bagaimana menyiasatinya?

Ada baiknya memang salah satu mengalah utuk mengikuti kemampuan pasangan tinggal. Tetapi jika harus berpisah, Pasangan harus membuat criteria ideal yang lebih fleksibel, kata psikolog Tika Bisono.

Sedangkan pernikahan dibangun di atas tig pilar yang sama kuat, yaitu kepercayaan, cinta , dan harapan.

* dimaksud kepercayaan adalah memberikan kepercayaan kepada pasangan dan meyakinkan bahwa si dia tetap mencintai kita sekalipun berjauhan, tak akan berpaling dan sebagainya.
* Uh Harapan adalah keinginan kuat hidup bahagia bersamanya.

Hal tersebut saling memberikan pengaruh satu sama lain. Selama pasangan saling mencintai, maka akan lahir kepercayaan dan harapan, karena kita memiliki harapan maka kepercayaan dan cinta akan dapat diperlukan.

Harapan adalah hal yang paling rentan dalam rumag tangga. Bila sudah tidak ada harapan maka cinta dan kepercayaan sulit untuk ditumbuhkan. Akan tetapi cinta dan kepercayaan masih dapat dibangun jika ada harapan.

Dasar untuk memegang komitmen pernikahan adalah kepercayaan, menurut Ratih Ibrahim yang merupakan pakar tetap dalam program televisi CINTA-Psikoproblem di O Chanel TV.

Kepercayaan meski kasat mata akan lebih berarti dalam memiliki kekuatan dibandingkan komitmen. Karena kepercayaan merupakan tanggung jawab personal pada setiap pribadi.

Satu hal yang penting jika berpisah, kemandirian, karena komunikasi yang terbatas membuat kita sering bertanya-tanya, apakah pasangan kita baik-baik saja.

Berpisah adalah saatnya untuk belajar lebih mandiri, bahkan meski pun bersama, sebaiknya istri maupun suami berusaha untuk tidak terlalu banyak bergantung pada pasangan.

Menurut Tika Bisono, ujian kesetiaan, tidak kita perlukan lagi. Ketika kita sudah memberikan kepercayaan. Karena ujian yang dilakukan terhadap pasangan justru akan menjadikan terror bagi dia, yang akhirya justru merasa tidak nyaman.. Bahkan akhirnya meninggalkan kita.

Kesetiaan yang diperlukan tidak hanya kesetiaan fisik belaka, melainkan kesetiaan visi. Banyak pasangan yang secara kasat mata selalu berdampingan tetapi tidak satu visi dalam menjalankan rumah tangga. Sebaliknya banyak juga pasangan yang berjauhan tetapi memiliki visi yang sama. Jika kedua pasangan memiliki kesetiaan visi yang sama kuat, tidak perlu ditanyakan lagi kelanggengan hubungan mereka.



CEMAS SI DIA SELINGKUH?



Cinta bisa saja tumbuh karena kedekatan, kebiasaan serta rasa nyaman yang lebih sering diterima dari orang lain, bukan dari pasangan.

Apa yang harus dilakukan?

1. Tetap memiliki kepercayaan, cinta, dan harapan. Adanya kepercayaan, cinta, dan harapkan akan membuahkan komitmen yang kuat pada pasangan. Bahkan saat kita terjebak dalam perselingkuhan, komitmen yang kuat dapat menjadi senjata untuk segera menyelesaikan penyimpangan hubungan tersebut.
2. Peka dan tidak menumpuk masalah kecil. Masalah-masalah kecil sering kali menjadi riak yang menyebabkan ketidaknyamanan ketika kita bersama pasangan. Oleh karena itu kepekaan sangat diperlukan dalam merasakan masalah yang kecil, sebelum masalah tersebut makin menumpuk dan akhirnya meledak.
3. Tegas berkomunikasi. Agar masalah kecil tidak menjadi besar, dibutuhkan sikap terbuka dan tegas untuk mengomunikasikan keinginan dan tujuan dari hati ke hati, tidak hanya basa-basi seperti sebelumnya.pasangan. Tegas berkomunikasi juga sangat bagus diterapkan ketika berjauhan. Letak seninya adalah tegas dan terbuka namun tetap romantis.
4. Kualitas bukan Kuantitas. Romantisme pasangan tidak terlepas dari komunikasi yang lancar. Disarankan , lakukan komunikasi Perlu di ingat, kuantitas itu penting. Tapi kualitas jauh lebih penting.

Dari: Sumber Nyata Januari 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar