Minggu, 14 November 2010

Aku lah lilin Harapan



Ada 4 lilin yang menyala, sedikit demi sedikit lilin tersebut habis melelehdan suasana terasa begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.

Yang pertama berkata : " Aku adalah Damai. Namun manusia tak mampu menjagaku : maka lebih baik aku mematikan diriku saja !"Demikianlah sedikit demi sedikit sang Lilin padam.

Yang kedua berkata : "Aku adalah Iman. Sayang aku tak berguna lagi. Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala."Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.

Dengan sedih giliran ketiga berbicara :" Aku adalah Cinta. Tak mampu lagiaku untuk tetap menyala. Manusia tidak lagi memandang dan menganggapku berguna.Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mecintainya, membencikeluarganya. " Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.

Tanpa terduga....seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihatketiga lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata :" Ekh, apa yang terjadi ? Kalian harus tetap menyala, aku takut akan kegelapan !"Lalu ia menangis tersedu-sedu.


Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata : " Jangan takut, janganlah menangis,selama aku masih ada dan tetap menyala, kita tetap dapat selalu menyalakanketiga Lilin lainnya : " Akulah HARAPAN "Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakankembali ketiga Lilin lainnya.

Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN. Harapan yang ada dalam hati kita.Dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat seperti anak tersebut, yang dalamsituasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar